FENOMENA BANCI
06.24 | Author: e_pujilestari
Saya baca sepenggal berita tentang banci  :

"BUKA bajumu! Cepaat!!
"Tidak mau, pak tidak mau...saya nggak bisa melepas baju saya!"
"Kamu bukan perempuan. Kamu itu laki-laki tahu nggak? Cepat buka!"
"Saya bukan laki-laki pak, saya ini banci. Pokoknya saya nggak mau mencopot baju saya," kata si banci sambil berjalan berputar-putar kecil di pojok sebuah bangunan.

Itulah penggalan perdebatan antara polisi yang merazzia kaum waria alias banci, yang saya tonton di televisi sekitar awal Agustus ini.
Banci, atau si jenis kelamin ketiga (third sex), memang dianggap sebagai sampah masyarakat. Keberadaannya tidak diakui. Agama memang mengatakan bahwa hanya ada dua jenis kelamin: perempuan dan laki-laki.
Dus, banci itu bukan keduanya...
Apakah banci itu nature atau nurture (alami atau jejadian)?
I don't know...
Mereka adalah mahluk yang tanggung. Menjadi kuli bangunan jelas nggak mungkin. Tubuhnya terlalu lunglai...
Menjadi teller bank, nggak mungkin juga. Katanya cantik, tapi kok ada jakunnya, begitu nanti nasabah bilang.
Tapi pandanglah mereka sebagai manusia, yang mempunyai rasa malu, rasa lapar, rasa haus dan lain-lain..
Jadi, jangan main paksa supaya dia buka bajunya...itu melanggar hak asasi manusia.
***
Terlepas dari semua itu saya suka berfikir sejak kapan ada banci di bumi ini?? apakah pada masa Rosullullah Muhammad SAW ada banci??
bagaimana perlakuan Islam terhadap banci?? (kalo sholat pake mukena atau sarung, klo naik haji ikut di shaff ikhwan atau akhwat :D) ayat Al-Qur'an atau hadist yang menceritakan kaum ini??Kaum yang merasa "wanita yang terperangkap dalam tubuh pria" atau "Pria yang terperangkap dalam tubuh wanita"....cape deh.......

|
This entry was posted on 06.24 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: